![]() |
| Bupati Sinjai Hj Ratnawati Arif saat memberikan sambutan di Kemah Sehat dan CFD go to Kecamatan. (Atir) |
KABARSINJAI.COM, - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai terus menunjukkan komitmennya dalam membangun masyarakat yang sehat dan tangguh. Salah satu gebrakan terbaru adalah pengukuhan Desa Siaga TB, yang dilaksanakan langsung oleh Bupati Sinjai Hj. Ratnawati Arif.
Pengukuhan dilaksanakan di sela kegiatan Kemah Sehat dan CFD Go to Kecamatan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61, di Lapangan Sepak Bola Desa Palae, Kecamatan Sinjai Selatan, Minggu (9/11/2025).
Program ini digagas oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sinjai sebagai strategi konkret dalam penanggulangan dan eliminasi Tuberkulosis (TB) di tingkat desa.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sinjai, dr. Emmy Kartahara Malik, menegaskan bahwa Desa Siaga TB adalah bentuk nyata pemberdayaan masyarakat untuk berperan aktif dan mandiri dalam mencegah serta menangani kasus TB.
“Seluruh elemen masyarakat harus berkolaborasi, mulai dari edukasi hingga penanganan. Pemerintah desa dan petugas kesehatan harus mendorong keluarga untuk aktif mencegah dan mengobati jika ditemukan kasus TB,” ujar dr. Emmy.
Program ini juga memperkuat peran Tim Percepatan Penanggulangan TB (TP2TB) melalui pendekatan lintas sektor, sejalan dengan target nasional eliminasi TBC pada tahun 2030.
Desa Palae sendiri menjadi lokasi pengukuhan terbaru, menambah daftar 30 desa di Sinjai yang telah menyandang status Desa Siaga TB. Dinkes Sinjai menargetkan seluruh desa dan kelurahan di wilayahnya dapat bergabung dalam gerakan ini demi mewujudkan Sinjai bebas TB.
“Intinya, desa harus peduli terhadap masyarakat dan aktif dalam penanggulangan kasus TB,” tegas dr. Emmy.
Bupati Sinjai Hj. Ratnawati Arif menyampaikan bahwa penanggulangan TB harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari promosi kesehatan, pencegahan, deteksi dini, pengobatan tepat, hingga pendampingan pasien.
“Dengan menekan angka kesakitan dan kematian akibat TB, kita bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat akan hidup lebih sehat, produktif, dan mandiri,” ujar Bupati Ratnawati.
Ia juga menekankan pentingnya keadilan dalam layanan kesehatan, memastikan bahwa kelompok rentan seperti perempuan, anak-anak, dan masyarakat miskin mendapatkan akses yang setara dan bermutu.
“Saya berharap ada komitmen dari pemerintah desa serta peran aktif masyarakat dalam menghentikan stigma dan diskriminasi. Isu TB harus masuk dalam perencanaan pembangunan desa,” harapnya.
Pengukuhan Desa Siaga TB bukan sekadar seremoni, melainkan tonggak penting dalam perjalanan Sinjai menuju eliminasi TB. Dengan dukungan lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat, Sinjai menegaskan diri sebagai daerah yang serius membangun lingkungan sehat, inklusif, dan bebas dari penyakit menular. (*)


