Iklan



Iklan



,

Menu Utama

Iklan

Apresiasi Pimpinan DPRD Sinjai di Momen Hari Film Nasional ke-75

Andika Arya
, Minggu, Maret 30, 2025 WIB Last Updated 2025-04-07T10:50:40Z

 

Wakil Ketua 1 DPRD Sinjai, Fachriandi Matoa. (Ist) 

KABARSINJAI.COM -  Dalam rangka memperingati Hari Film Nasional ke-75, Wakil Ketua DPRD Sinjai, Fachriandi Matoa, menyampaikan apresiasinya terhadap perkembangan industri perfilman Indonesia yang telah menjadi bagian penting dalam memperkuat identitas budaya bangsa. 


Fachriandi menilai bahwa film tidak hanya menjadi media hiburan, tetapi juga alat diplomasi budaya yang mampu mengenalkan keunikan Indonesia ke dunia internasional.


Legislator pantai Gerindra Sinjai, ini menegaskan bahwa film memiliki peran strategis dalam merekam perjalanan sejarah dan budaya bangsa. Ia mengajak masyarakat Sinjai, khususnya generasi muda, untuk menjadikan film sebagai inspirasi dalam melestarikan nilai-nilai lokal.


“Hari Film Nasional ke-75 ini adalah momentum untuk merefleksikan perjalanan panjang perfilman Indonesia. Film adalah cerminan budaya dan identitas bangsa. Saya berharap sineas muda, termasuk dari Sinjai, dapat terus berkarya dan membawa cerita lokal ke panggung nasional maupun internasional,” ujar Fachriandi, Minggu (30/3/2025). 


Fachriandi juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung pengembangan perfilman lokal di Kabupaten Sinjai. Ia mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah, komunitas seni, dan sineas lokal untuk menciptakan karya-karya yang mengangkat kearifan lokal.


Fachriandi berharap momentum Hari Film Nasional ke-75 ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh elemen masyarakat untuk terus mendukung perkembangan industri film. Ia juga mengajak masyarakat Sinjai untuk lebih mengenal dan mengapresiasi karya-karya sineas lokal maupun nasional.


“Selamat Hari Film Nasional, mari kita jadikan Hari Film Nasional ini sebagai pengingat bahwa setiap cerita memiliki kekuatan untuk menyatukan kita sebagai bangsa,” jelasnya. 


Hari Film Nasional diperingati setiap tanggal 30 Maret untuk mengenang dimulainya produksi film Indonesia pertama, Darah dan Doa (1950), karya Usmar Ismail. 


Tahun ini, peringatan Hari Film Nasional mengusung tema “Sejuta Kisah, Satu Indonesia”, yang menegaskan pentingnya kolaborasi dalam memperjuangkan kemajuan perfilman nasional. (Adv) 

Iklan