Iklan



Iklan

,

Menu Utama

Iklan

Partai Demokrat Condong ke Koalisi Pemerintah

, Kamis, Juni 13, 2019 WIB Last Updated 2025-03-17T05:54:11Z

IBC, JAKARTA – Partai Demokrat dari awal ingin bergabung dengan koalosi Jokowi-Maruf tapi ada kendala hingga mereka tak sepenuh hati gabung Prabowo-Sandi.

Jerry mengungkapkan dengan beberapa momen seperti pertemuan Agus Yudhoyono dengan Jokowi, saat Almarhumah Ani Yudhoyono dirawat di RS Singapura Jokowi sempat menjenguk. Momen penting saat Megawati hadir dalam pemakaman mantan ibu negara ini.

“Ini ada sinyalemen politik Demokrat akan merapat ke Jokowi jadi otomatis ini mereka mendukung pemerintah.” ungkap Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies Jerry Massie melalui rilis yang diterima Radaksi Indonesia Berita di Jakarta, Kamis (13/6/2019).

Selanjutnya Jerry menjelaskan memang Demokrat sejak awal politik menerapkan gaya politik bersayap dan berkaki dua.

“Jadi dengan melihat real count maka Demokrat dengan gerak cepat berbalik arah. Berbeda kalau Prabowo menang maka Demokrat akan tetap dikoalisi Prabowo. Memang sejak awal SBY mau cari politik safety (aman).” jelasnya.

Dirinya meyatakan walaupun tipis tetapi ada peluang tapi bagi saya skor bisa 6-3 dari 9 hakim ataupun 6-4 memutuskan Jokowi menang.

“Paling tidak, dari 3 hakim presiden memenangkan Jokowi, 3 DPR dan 3 Mahkamah Agung bisa terpecah. Untuk DPR bisa Jokowi unggul 2-1.” papar Jerry.

Lebih lanjut Jerry menegaskan kembali memang sejak awal Demokrat tak sepenuh hati mendukung Prabowo-Sandi, buktinya mereka kurang men-support secara penuh saat pilpres lalu.

“Jadi ini sudah kentara bahwa Demokrat tak ngotot apalagi paea kader di daerah justru mendukung Jokowi contoh, Gubernur Papua, Lukas Enembe, Gubernur Jatim, Soekarwo dan Walikota Manado serta banyak lagi justru mendukung Jokowi.” tegasnya lagi.

Terkait usulan bubarkan koalisi, Jerry menyampaikan itu merupakan bagian komunikasi politik saja Partai Demokrat.

“Bagi saya tidak masalah putus hubungan koalisi. Hal ini bukan kali ini terjadi. Tapi memang bahasa politik Partai Demokrat merupakan tamparan keras bagi koalisi Prabowo. Memang Partai Demokrat.masih ada sakit hati saat Agus Yudhoyono tak bertandem dengan Pranowo. Semua berubah jika bukan Sandiaga Uno tandem Prabowo melainkan AHY.” pungkasnya.

Penulis :

Berita ini telah tayang di Situs Berita INDONESIA BERITA

Iklan