Iklan

Iklan

,

Menu Utama

Iklan

SDN 103 Bontompare Sinjai Jadi Model Pengembangan Pembelajaran Digital Satu-satunya di Sulawesi

Andika Arya
, Rabu, Juli 16, 2025 WIB Last Updated 2025-07-15T18:42:58Z

Tim peneliti saat menyambangi salah satu ruang kelas SDN 103 Bontompare. (Ist)

KABARSINJAI.COM, - SD Negeri 103 Bontompare, Kabupaten Sinjai, kedatangan tamu istimewa, yaitu tim peneliti dari MAARIF Institute for Culture and Humanity yang berkolaborasi dengan Google for Education untuk meneliti dampak penggunaan perangkat digital dalam pembelajaran, Selasa (15/7/2025).


Sekolah ini bukan sekolah sembarangan, ia menjadi satu-satunya sekolah di Pulau Sulawesi yang dipilih sebagai lokasi riset. Status ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Sinjai yang terus menunjukkan komitmennya pada transformasi pendidikan berbasis teknologi.


Kedatangan peneliti MAARIF Institute, Joko Arizal dan Alta Karen, disambut langsung oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Sinjai, Dian Purnamasari, serta Kepala Sekolah Edy Syukri dan jajaran guru. Mereka meninjau implementasi penggunaan Chromebook dan akun belajar.id yang telah menjadi bagian integral dari ekosistem belajar di sekolah tersebut.


Penelitian berlangsung melalui wawancara mendalam bersama siswa kelas 5 dan 6, guru, kepala sekolah, hingga orang tua. Hasilnya diharapkan menjadi landasan bagi pengembangan model pembelajaran digital yang inklusif dan berkelanjutan.


“Kami sangat mendukung riset semacam ini karena menjadi bahan evaluasi sekaligus pendorong literasi digital yang lebih matang. Chromebook telah membuka jendela baru bagi proses belajar siswa kami,” ujar Dian Purnamasari dengan antusias.


Ia menambahkan, Disdik Sinjai akan terus mendorong pemanfaatan teknologi secara bijak dan efektif demi menciptakan pembelajaran yang relevan dengan perkembangan zaman.


Sementara itu, Kepala SD Negeri 103 Bontompare, Edy Syukri, mengungkapkan penggunaan perangkat digital telah membawa perubahan signifikan dalam metode pembelajaran di sekolahnya.


Kata dia, sejak menggunakan Chromebook dan akun belajar.id, pihaknya terdorong menciptakan inovasi pembelajaran yang diberi nama MP_VIDI (Multimedia Pembelajaran Visualisasi Digital Interaktif). Inovasi ini memungkinkan siswa belajar secara interaktif menggunakan Chromebook mereka sendiri.


"Melalui bimbingan guru, mereka mengakses materi, mengerjakan LKPD, serta melakukan evaluasi dan refleksi pembelajaran melalui Google Classroom,” jelasnya. 


Kunjungan ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi berkelanjutan antara lembaga penelitian, mitra teknologi, dan satuan pendidikan dalam mengembangkan model pembelajaran digital yang inklusif dan adaptif di masa depan. (*)

Iklan