Iklan



Iklan



,

Menu Utama

Iklan

Guru Sinjai Tunjukkan Kemampuan Tadarrus di Gebyar Ramadan

Andika Arya
, Rabu, Maret 19, 2025 WIB Last Updated 2025-03-19T08:49:50Z

Lomba Tadarrus Gebyar Ramadan. (Azhar) 


KABARSINJAI -  Sebanyak 41 guru dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD, hingga SMP, dengan penuh antusias mengikuti Lomba Tadarrus Al Qur’an. 


Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Gebyar Ramadan 1446 H, yang digelar pada hari ketiga di Mushollah Nurul Ilmi, Dinas Pendidikan (Disdik) Sinjai, Rabu (19/3/2025). 


Lomba ini menjadi momen istimewa bagi para guru, terutama mereka yang bukan berasal dari latar belakang pendidikan agama Islam, untuk mendalami dan mempererat hubungan mereka dengan Al-Qur’an. 


Para peserta memperlihatkan kesungguhan mereka dalam membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, sekaligus memperkuat pemahaman serta kecintaan terhadap kitab suci umat Islam.


Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Sinjai, Irwan Suaib, turut hadir memantau perlombaan ini. Dalam sambutannya, ia memberikan apresiasi tinggi terhadap semangat para guru yang berpartisipasi. 


“Saya sangat mengapresiasi antusiasme para guru dalam lomba tadarrus ini. Selain menjadi ajang untuk menambah wawasan keagamaan, kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat ukhuwah antar pendidik di Kabupaten Sinjai,” ujar Irwan.


Irwan juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh satuan pendidikan yang mendukung kesuksesan acara ini. Ia berharap agar lomba ini tidak hanya menjadi kompetisi, tetapi juga sebuah perjalanan pembelajaran yang memperkaya nilai-nilai keislaman di kalangan para pendidik.


Dengan adanya lomba ini, diharapkan semangat membaca dan memahami Al-Qur’an dapat semakin tumbuh di kalangan guru. Hal ini tidak hanya menjadi manfaat pribadi, tetapi juga menjadi teladan yang baik bagi siswa dalam menjalani pendidikan berbasis nilai-nilai religius.


Gebyar Ramadan di Sinjai terus membuktikan komitmennya untuk tidak hanya mengembangkan kreativitas siswa, tetapi juga memperkuat spiritualitas para tenaga pendidik. 


Dengan kehangatan suasana yang terjalin, acara ini sekaligus menjadi wadah untuk mempererat silaturahmi antar pendidik, menciptakan lingkungan pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada intelektual, tetapi juga spiritual. (*) 

Iklan