Iklan

Iklan

,

Menu Utama

Iklan

Tindak Tegas Pelaku Penembakan di Papua Tanpa Pandang Bulu

, Kamis, Juni 06, 2019 WIB Last Updated 2025-03-17T05:54:22Z

IBC JAKARTA – Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas terjadinya kasus penembakan terhadap warga sipil di 3 (tiga) tempat terpisah di Provinsi Papua baru-baru ini.

Ketiga tempat yang terjadi penembakan itu yakni :

  1. Di Distrik Tigi, Kabupaten Deiyai, pada 21 Mei 2019 telah terjadi penembakan terhadap warga sipil yang diduga melakukan tindak pidana pengrusakan kendaraan bermotor. Hal ini menyulut kemarahan warga sekitar yang menyebabkan.terjadinya bentrokan antara aparat keamanan dengan warga setempat, yang mengakibatkan tewasnya satu orang warga karena tertembak.
  2. Di Distrik Fayit, Kampung Bais, Kabupaten Asmat, pada 27 Mei 2019 telah terjadi amukan massa yang konon dipicu oleh tidak terpilihnya salah seorang calon legislatif yang didukung warga. Sangat disesalkan bahwa dalam upaya aparat keamanan untuk mengamankan situasi, justru terjadi penembakan yang menyebabkan 5 orang warga menjadi korban, yakni 4 orang tewas dan 1 orang sedang dalam perawatan.
  3. Di Distrik Kimaam, Kampung Wanam, Kabupaten Merauke pada tanggal 3 Juni 2019 telah terjadi bentrokan antara seorang warga sipil dan aparat keamanan yang nampaknya dipicu oleh pengaruh miras. Insiden ini berakhir dengan penembakan terhadap pemuda warga sipil tersebut, yang diduga dilakukan oleh aparat keamanan, yang menyebabkan korban meninggal di tempat.

Menyikapi hal tersebut, Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (MPH-PGI) mengecam terjadinya penembakan atas warga sipil yang terjadi di 3 (tiga) kabupaten yang berbeda di wilayah Papua, yang mengakibatkan kematian dan luka berat.

“Penembakan warga sipil yang diduga dilakukan oleh aparat keamanan dengan menggunakan senjata negara merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan pelanggaran terhadap ketentuan yang diberikan negara kepada institusi TNI/POLRI.” kata Humas PGI Irma Riana Simanjuntak melalui rilis yang diterima Indonesia Berita di Jakarta, Kamis (6/6/2019).

Selanjutnya Irma mengatakan mendesak dan mendukung upaya pihak kepolisian RI untuk terus melakukan investigasi yang objektif dan transparan.

“Kami mendesak dan mendukung Kepolisian Daerah (Polda) Papua bekerja sama dengan Komnas HAM Perwakilan Papua untuk terus melakukan investigasi yang objektif dan transparan.” katanya dengan tegas.

Dengan tegas dirinya juga mendesak dan mendukung upaya yang dilakukan Polri dan TNI dalam hal ini Kodam XVII Cenderawasih untuk memproses dan menghukum para pelaku yang terlibat kekerasan di Kabupaten Deiyai, Asmat dan Merauke.

“Kami juga mendesak dan mendorong pihak TNI/Polri untuk memproses dan menghukum para pelaku baik warga sipil maupun aparat Polri/TNI sesuai prosedur hukum yang berlaku, demi tegaknya keadilan yang tidak pandang bulu.” tegas Irma.

Tak lupa Irma meminta kepada pemerintah, lembaga adat dan gereja-gereja di Papua untuk ikut aktif memfasiltasi proses rekonsiliasi dalam masyarakat.

“Dalam hal ini termasuk proses penyembuhan trauma dan ketakutan yang dialami masyarakat, baik para keluarga korban yang tewas dalam insiden tersebut, serta yang mengalami luka-luka, maupun trauma akibat tindak pengrusakan, penjarahan dan penganiayaan.” pintanya.

Ia juga meminta agar penyelesaian yang terjadi di masyarakat harus memahami kebiasaan dan kearifan lokal serta tidak menggunakan cara-cara kekerasan yang mencederai martabat kemanusiaan.

“Agar aparat Polri dan TNI agar dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dalam masyarakat berusaha memahami kebiasaan masyarakat setempat, menggunakan kearifan lokal, dan tidak menggunakan cara-cara kekerasan yang menciderai matabat kemanusiaan.” pinta Irma lagi.

Melihat peristiwa ini, Irma menyatakan duka yang mendalam kepada semua keluarga korban yang terluka dan yang kehilangan anggota keluarganya dalam insiden-insiden ini.

“Kiranya Tuhan yang Rahmani memberikan penghiburan bagi seluruh keluarga.” ucapnya.

Di akhir rilisnya, Irma berharap keadilan dan perdamaian tetwujud di Papua.

“Demi tegaknya keadilan dan terwujudnya perdamaian di Tanah Papua.” tutupnya dengan penuh harapan.

Penulis : Debora

Editor : YES
Berita ini telah tayang di Situs Berita INDONESIA BERITA

Iklan