Iklan



Iklan

,

Menu Utama

Iklan

Optimis Ekonomi Berkelanjutan dan Tumbuh 5,2 Persen Pada Kuartal II Tahun 2019, Ternyata Ini Fokus Utama Pemerintah

, Kamis, Juni 06, 2019 WIB Last Updated 2025-03-17T05:54:23Z

IBC, JAKARTA – Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi akan terus berkelanjutan. Peningkatan investasi, mendorong ekspor, substitusi impor dan mendorong industri penghasil devisa adalah fokus utama perhatian pemerintah.
Selain itu, keyakinan pemerintah bahwa ekonomi dapat tumbuh 5,2% pada kuartal kedua tahun 2019 ini juga didasari pada manajemen makroekonomi yang solid, permintaan domestik yang kuat dan momentum pertumbuhan yang sudah terjadi di pemerintahan Presiden Jokowi saat ini.

Kenaikan peringkat dari lembaga rating S&P dan kenaikan indeks kompetitif dari International Institute for Management Development (IMD) pekan lalu, kiranya dapat menambah daftar positif yang membuat Indonesia semakin menarik dan layak sebagai negara investasi.

“Sejumlah infrastruktur publik utama sudah selesai dan sebagian lain dalam tahap penyelesaian, hal ini memberikan fondasi kuat bagi peningkatan investasi swasta di berbagai sektor,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam pers rilisnya, Rabu (5/6/2019).

Dari sisi permintaan agregat, pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai ditopang secara seimbang oleh keempat mesin pertumbuhan yaitu konsumsi, investasi, ekspor dan belanja Pemerintah. Selama tiga tahun terakhir, inflasi Indonesia dapat dijaga pada kisaran 3,5%, lebih rendah dibanding rata-rata inflasi selama sepuluh tahun terakhir sebesar 5,6%. Investasi secara bertahap mulai pulih kembali, ditopang oleh kesehatan sektor keuangan (perbankan dan pasar modal), pelaksanaan program pembangunan infrastruktur, serta meningkatnya daya saing iklim usaha dan investasi Indonesia.

Perbaikan iklim investasi melalui penyederhanaan perizinan berusaha (Sistem OSS), diyakini akan semakin mendukung sentimen positif investor. Oleh sebab itu, pemerintah yakin, beberapa sektor seperti transportasi dan energi akan diminati oleh investor.

Namun demikian, pemerintah tidak menutup mata terhadap perkembangan ekonomi global yang tengah mencari titik keseimbangan baru. Untuk itu, pemerintah akan mengambil langkah-langkah responsif menghadapi risiko berlanjutnya tekanan eksternal. Dalam menghadapi risiko tersebut, arah kebijakan pemerintah saat ini akan lebih difokuskan pada strategi menjaga stabilitas dan penguatan fundamental ekonomi domestik.

Permintaan domestik juga diyakini akan tetap kuat dalam jangka pendek karena meningkatnya lapangan kerja di sektor formal dan diperluasnya program bantuan sosial pemerintah.

Pemerintah juga serius menggarap UMKM sebagai basis ekonomi. Pasar dalam negeri harus diisi oleh UMKM, karena hampir 99% kegiatan usaha di Indonesia adalah UMKM yang menyerap hampir 90% tenaga kerja domestik.

Di sisi lain, pemerintah juga akan fokus membuka pasar ekspor baru di negara-negara Non-Traditional Market, seperti di Afrika, Asia Selatan, Timur Tengah dan Amerika Latin.

Seperti diketahui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menggelar acara open house di rumah dinasnya pada hari raya Idulfitri, Rabu kemarin (5/6/2019).

Editor : Yes
Berita ini telah tayang di Situs Berita INDONESIA BERITA

Iklan