Iklan



Iklan

,

Menu Utama

Iklan

Tidak Bisa Atasi Harga Tiket Pesawat, MAPPAN: Menteri Jangan Bebani Presiden

, Jumat, Mei 31, 2019 WIB Last Updated 2025-03-17T05:54:31Z

IBC, JAKARTA – Sebelumnya Gabungan Relawan Jokowi di Komite Penggerak Nawacita (KPN) seperti BARA-JP, Seknas-Jokowi dan Kornas-Jokowi yang menyikapi persoalan harga tiket pesawat melambung tinggi. Pasalnya Mebteri Perhubungan Budi Karya Samudi gagal paham dalam mengatasinya.

Kini hal tersebut juga datang dari salah satu anggota Presidium KPN, Masyarakat Pemerhati Pangan (MAPPAN) Indonesia, yang turut menyikapi masalah tingginya harga tiket pesawat tersebut.

Menurut Ketua Umum MAPPAN, Wignyo, bahwa memang harga tiket sangat tinggi, sehingga kata Wignyo begitulah seharusnya relawan Jokowi menyikapi persoalan yang terjadi ditengah masyarakat, yang disebabkan oleh para menteri.

Baca Juga : Travel Agent Merugi, Industri Pariwisata Sepi

“Pernah kami sampaikan beberapa waktu lalu, bahwa KPN akan mengevaluasi para menteri, terkait masalah tiket khususnya, jangan sampe malah pembantu Jokowi membebaninya,” ujar Wignyo saat memberikan keterangannya, di Jakarta, Jumat malam (31/5/2019).

Lebih lanjut Wignyo menyampaikan, jangankan menteri perhubungan, pihaknya juga akan mengevaluasi menteri-menteri yang lain.

“Ya jangankan pak Budi Karya, kami yang tergabung di KPN akan mengevaluasi kinerja menteri yang lain, kan jelas kita lihat ada menteri yang gagal paham menterjemahkan program nawacita dengan baik, padahal pak Jokowi cukup bagus menjalankannya, sementara beberapa menteri justru gagal paham dan gak bisa mengimplementasikannya,” tukas Wignyo.

Lain halnya dengan Relawan, warga Provinsi Aceh yang merantau di Jakarta memberikan tanggapannya terkait naiknya harga tiket pesawat, dirinya pulang kampung melalui rumah tetangga. Sebab kata dia tiketnya lebih murah dibanding di dalam negeri.

“Harga tiket melambung, pulang kampung harus melewati rumah tetangga untuk mendapatkan tiket murah. Penerbangan Jakarta Aceh lebih baik menempuh jalur transit kuala Lumpur, lebih murah ketimbang di negeri sendiri,” ujar Al Kautsar mahasiwa Perguruan Tinggi Swasta Jakarta ini di Jakarta, Jumat, (31/5/2019).

Editor : DR
Berita ini telah tayang di Situs Berita INDONESIA BERITA

Iklan