![]() |
Petugas kesehatan dari Puskesmas Lappadata melakukan layanan kesehatan kepada lansia di Sinjai Tengah. (Ist) |
KABARSINJAI.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memberikan tanggapan atas kabar tiga lansia di Dusun Sahuneng, Desa Mattunreng Tellue, Kecamatan Sinjai Tengah, yang disebut sakit dan terlantar tanpa akses medis.
Dinkes Sinjai, menegaskan bahwa ketiga lansia tersebut telah mendapatkan layanan kesehatan, termasuk kunjungan langsung ke rumah oleh tim medis.
Ketiga lansia, yakni Puang Rappe (90), istrinya Puang Becce (80), dan anak mereka Medang (50), diketahui telah lama mengalami kondisi kesehatan yang memburuk.
Kepala Dinkes Sinjai, dr. Emmy Kartahara Malik, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memberikan perhatian melalui layanan Home Care dan Home Visit (HC/HV).
"Pasien ini telah mendapat layanan dari Puskesmas dan tim HC/HV. Mereka juga sempat menjalani perawatan di Puskesmas Lappadata pada 3 Oktober 2024," ujar Emmy, Selasa (10/6/2025).
Berdasarkan diagnosa, pasien mengalami Paraparese post trauma, namun memilih kembali ke rumah karena tidak memiliki keluarga yang dapat mendampingi jika dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai.
Untuk memastikan mereka tetap mendapat perhatian medis, tim puskesmas kembali melakukan kunjungan pada 22 Februari 2025.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I DPRD Sinjai, Zainal A. Hasnur, turut mengunjungi keluarga lansia tersebut pada Senin malam (9/6/2025) dan menyerukan agar pemerintah meningkatkan perhatian terhadap akses layanan kesehatan di daerah terpencil.
"Saya mendesak pemerintah kabupaten untuk memastikan mekanisme layanan kesehatan bagi warga yang sulit menjangkau fasilitas medis. Mereka harus mendapatkan perhatian lebih," tegas Zainal.
Sebagai anggota DPRD yang fokus pada pemerintahan dan pelayanan publik, Zainal menilai pemerintah perlu mengembangkan strategi kesehatan yang lebih inklusif, termasuk skema layanan jemput bola seperti kunjungan rutin tenaga medis ke daerah terpencil.
“Pembangunan daerah harus seimbang, bukan hanya infrastruktur, tetapi juga kesejahteraan sosial,” pintanya. (*)