Iklan



Iklan



,

Menu Utama

Iklan

Pemkab Sinjai Garap Program Kolaborasi Budi daya Rumput Laut Ramah Lingkungan

, Kamis, September 19, 2024 WIB Last Updated 2025-03-20T05:54:44Z

KABARSINJAI – Pemerintah daerah melalui Dinas Perikanan Kabupaten Sinjai mengagas sebuah program kolaborasi penanganan masalah sampah plastik, yang dihasilkan dari aktivitas budi daya rumput laut yang dinilai tidak ramah lingkungan, yang marak dikerjakan pembudidaya di wilayah pesisir.

Program ini lahir atas keprihatinan terhadap tingginya potensi cemaran lingkungan dalam satu tahun akibat sampah plastik, utamanya botol plastik.

Kepala Dinas Perikanan Sinjai, Syamsul Alam mengatakan program koloborasi ini bekerjasama dengan Mrs. Fumiko Kawae dari Asia Livelihood Network Japan, Prof. Dr. Andi Amri dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Unhas, LSM Macca, dan juga pihak SMK Negeri 4 Sinjai

“Ini berangkat dari keprihatinan atas budi daya rumput laut yang tidak ramah lingkungan seperti menggunakan pelampung dari botol bekas dan juga tali nilon plastik. Bayangkan dalam setahun sebanyak 2,5 ton botol plastik terbuang ke laut,” jelasnya, Rabu (18/09/2024)  kemarin.

Atas keprihatinan inilah yang mendorong tim yang tergabung dalam proyek kolaborasi hutan dan laut memutuskan akan melakukan pendampingan ke para pembudidaya agar menggunakan bahan yang lebih ramah lingkungan misalnya pelampung dari kayu yang harganya ekonomis, mudah ditemukan, ringan, dan yang terpenting tidak membebani para pembudidaya.

“Ini sudah dikomunikasikan ke pihak-pihak terkait, seperti UPTD KPH Tangka, DLHK, dan juga kami di Dinas Perikanan, kita akan identifikasi kayu yang cocok yang tentunya tidak membebani para pembudidaya rumput laut,”ungkapnya

Alternatif penggunaan bahan alami ini rencananya akan diujicobakan ke
Pembudidaya rumput laut yang ada di Kecamatan Pulau Sembilan mulai tahun ini.

Harapannya agar kedepan, bukan hanya ekosistem laut yang terjaga, namun juga meningkatkan kualitas perekonomian masyarakat pesisir.

“Semoga melalui kegiatan ini kedepan dapat mengurangi cemaran di Laut, juga agar perkembangan satwa di Laut tidak terganggu, dan sampah bioplastik dapat berkurang. Kami juga harapkan program ini dapat meluas diterapkan seluruh kelompok pembudidaya rumput laut,”tutupnya

Selama ini diketahui dalam mengolah rumput laut, kelompok pembudidaya menggunakan pelampung dari limbah botol plastik sementara talinya juga dari bahan yang sama, yang jika terus-menerus dibiarkan maka bukan tidak mungkin akan menjadi ancaman besar di masa depan.

Iklan