KABARSINJAI – Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor pariwisata melandai. Dari data yang diterima media ini, total realisasi PAD hingga triwulan II (Januari-Juni) baru menyentuh diangka Rp278 juta dari target PAD tahun 2024 sebesar Rp1,071 Miliar lebih atau dikisaran 25 persen.
Itu artinya masih ada sisa PAD yang harus dikejar hingga Akhir tahun 2024 sebesar Rp792 juta lebih.
Terdapat dua jenis penerimaan retribusi untuk PAD yang dikelola Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Sinjai, diantaranya pemakaian kekayaan daerah dan tempat rekreasi dan olahraga dari target Rp798 juta baru terealisasi Rp199 juta lebih. Sedang pemakaian kekayaan daerah dari target Rp272 juta baru mencapai Rp79 juta.
Jenis Pemakaian Kekayaan daerah itu adalah gedung pertemuan, rumah adat Somba Opu, Villa Pulau Larea-rea, sewa tenda sarnafil dan sewa alat selam. Hanya saja, terdapat tiga obyek pemakaian kekayaan daerah yang belum mendapatkan pemasukan, diantaranya hingga triwulan II adalah Rumah Adat Somba Opu, Villa Pulau Larea-rea dan sewa alat selam.
Untuk penarikan retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga, yakni Taman Purbakala Batupake Gojeng, Air Terjun Lembang Saukang, Air Terjun Batubarae, Hutan Bakau Tongke-Tongke, Taman Hutan Raya (TAHURA), Pulau Larea Rea dan Benteng Balangnipa.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Sinjai, Tamsil Binawan, mengaku penyebab nihilnya PAD hingga di bulan Juni 2024 karena tidak adanya yang ingin menyewa dan menginap di tempat tersebut.
“Rumah adat Somba Opu yang terletak di kota Makassar belum ada yang menyewa. Sama halnya, Villa Pulau Larea-rea belum ada nginap dengan besaran tarif Rp1 juta permalam,”
“Begitu juga alat sewa selam belum ada yang menyewa meski target hanya Rp1 juta pertahun,” ujarnya kepada awak media, Selasa (30/7/2024).
Meski demikian, Mantan Kadis Kominfo dan Persandian itu terus berupaya untuk menarik wisatawan agar target PAD sebesar Rp1 Miliar dapat tercapai hingga akhir tahun 2024 ini.
“Insyaallah, di bulan September ini kami akan menggelar kegiatan festival di Tongke-tongke untuk menarik kembali wisatawan yang ada di kabupaten Sinjai maupun luar daerah,” bebernya.
Dan tentunya, pihak Dinas Pariwisata Sinjai tetap optimis hingga diakhir tahun 2024 mampu mencapai target PAD meski di tahun 2023 lalu hanya mampu dikisaran 75 persen. (*/A)