Iklan

Iklan

,

Menu Utama

Iklan

Ini Penyebab Harga Cabai Rawit di Sinjai Melonjak Drastis

, Sabtu, Maret 13, 2021 WIB Last Updated 2025-03-18T06:02:12Z

KABARSINJAI.COM, Sinjai, – Harga komoditi cabai rawit di pasar sentral Sinjai mengalami kenaikan yang cukup signifikan sehingga membuat sejumlah masyarakat mengeluhkan hal itu.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kondisi ini telah berlangsung beberapa hari terakhir sejak awal Maret 2021.

Hal tersebut diakibatkan karena saat ini, kondisi sedang dalam keadaan musim penghujan yang membuat hasil panen cabai di kalangan petani mengalami penurunan.

Demikian dikatakan salah seorang petani cabai, Yusuf saat ditemui. Jumat siang, (12/03/2021)

BACA JUGA: Lewat Rakerda, Kwarcab Pramuka Sinjai Siap Bersinergi dengan Pemkab

Sebelumnya, pada bulan Desember 2020 kemarin, pihaknya menjual cabai rawit Rp15.000 per kilogram. Hingga memasuki bulan Februari, harga mulai naik di kisaran Rp20.000, sampai akhirnya melonjak di angka Rp50.000 di bulan Maret saat ini.

“Kami terkendala di musim penghujan saat ini sehingga memang ada penurunan jumlah produksi cabai yang dipanen. Waktu bulan Desember, biasanya 30 sampai 40 kilogram bisa dipetik. Namun sekarang cuma bisa mendapatkan 10 kilogram setiap minggunya,” jelasnya.

Yusuf, salah satu petani cabai di Sinjai. (Foto Ist)

Selain karena musim hujan, dirinya mengakui bahwa turunnya hasil produksi cabai miliknya disebabkan banyaknya hama yang menyerang tanaman.

“Dulu saya menanam sekitar 1.500 pohon cabai rawit dan 1.300 cabai besar. Namun karena sebagian terkena hama, jadi hanya sekitar 500 pohon yang bisa kami panen,” cetusnya.

BACA JUGA: Betul-betul Menyentuh, Begini Program Strategis Pemkab Sinjai di Bidang Keagamaan

Memang kata mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Sinjai ini, ada penurunan jumlah produksi cabai miliknya, tetapi tidak berefek pada menurunnya jumlah pelanggan yang membeli.

Senada dengan Yusuf, kenaikan harga cabai rawit saat ini juga dibenarkan Kepala Seksi Penyaluran dan Distribusi Disperindag dan ESDM Sinjai, Burhanuddin.

Menurutnya, kondisi ini diakibatkan kurangnya pasokan cabai dari petani. Meski begitu, pihaknya menjamin kebutuhan cabai mencukupi selama satu bulan ke depan. (Baso)

Iklan