Iklan

Iklan

,

Menu Utama

Iklan

Tinjau Program Bedah Rumah, Bupati Ratnawati Tegaskan Komitmen Peningkatan Kualitas Hunian dan Pengentasan Kemiskinan

Andika Arya
, Selasa, September 30, 2025 WIB Last Updated 2025-09-30T12:13:27Z

Bupati Sinjai Hj Ratnawati Arif saat berada di rumah warga penerima bantuan perbaikan RTLH tahun 2025. (Atir)

KABARSINJAI.COM, -  Di tengah agenda penyerahan bantuan stimulus dan dokumen kependudukan baru bagi korban kebakaran di Lengkonge, Kelurahan Lappa, Kecamatan Sinjai Utara, Bupati Sinjai Hj. Ratnawati Arif menyempatkan diri meninjau langsung pelaksanaan program Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Selasa (30/9/2025).


Kunjungan ini mempertegas betapa komitmennya Pemkab Sinjai dibawah kepemimpinan Bupati Ratnawati dan Wabup Andi Mahyanto Mazda, menjawab kebutuhan paling mendasar masyarakat sekaligus menjadi bagian strategi pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.


Program RTLH yang digulirkan Pemerintah Kabupaten Sinjai tahun ini menyasar 103 rumah warga kurang mampu, sebagai bagian dari strategi pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.


“Alhamdulillah, tahun ini bantuan RTLH kembali menyentuh warga Sinjai. Rumah yang dulu bocor di bagian atap dan dinding kini sudah layak huni. Bahkan yang sebelumnya tidak memiliki toilet, sekarang sudah dilengkapi dengan sanitasi yang baik,” ujar Bupati Ratnawati.


Sebagai Bupati perempuan pertama di Sinjai, Ratnawati menegaskan bahwa tempat tinggal yang layak bukan sekadar fasilitas, melainkan hak dasar yang harus dipenuhi oleh negara.


“Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, sekaligus memenuhi hak dasar mereka. Semua ini adalah hasil sinergi pembangunan yang kita hadirkan bersama,” tambahnya.


Terpisah, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kabupaten Sinjai, A. Syarifuddin, menjelaskan bahwa dari total 103 unit RTLH 10 unit bersumber dari APBD, 90 unit dari APBN, dan 3 unit dari BAZNAS Kabupaten Sinjai.


Fokus perbaikan tahun ini mencakup atap, lantai, dinding, dapur, dan sanitasi, berbeda dari tahun sebelumnya yang hanya menyasar struktur utama bangunan. Dana stimulan yang dikucurkan sebesar Rp25 juta per unit rumah.


“Ada perbedaan fokus tahun ini karena kita ingin menciptakan rumah sehat secara menyeluruh. Ini bagian dari upaya preventif terhadap stunting dan gizi buruk,” jelas Syarifuddin. (*)


Iklan