Iklan

Iklan

,

Menu Utama

Iklan

Sekolah Diminta Tidak Buka Sampai Akhir Tahun, Disdik Sinjai Siapkan Ini

, Senin, Juni 01, 2020 WIB Last Updated 2025-03-21T06:33:28Z

KABARSINJAI.COM, Sinjai, – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) kembali merilis anjuran terbaru mengenai Kegiatan Belajar Mengajar di Masa Pandemi Covid-19.

Dikutip dari Kompas. com, Anjuran IDAI yang dirilis Sabtu (30/5/2020), seiring dengan rencana pelaksanaan tahun ajaran baru pada pertengahan Juli mendatang.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sendiri menegaskan bahwa tahun ajaran baru 2020/2021 akan tetap dimulai pada 13 Juli 2020.

“Dengan memperhatikan jumlah kasus konfirmasi Covid-19 yang masih terus bertambah, mulai melonggarnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kemungkinan terjadi lonjakan jumlah kasus kedua dan masih sulitnya menerapkan pencegahan infeksi pada anak-anak, maka Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menganggap perlu memberikan anjuran,” tulis IDAI dalam keterangan tertulis di situs resminya, Sabtu (30/5/2020).

Baca Juga: Lagi, Jumlah Kasus Positif Corona di Sinjai Bertambah

Ada lima poin anjuran tentang proses belajar mengajar di masa pandemi, salah satunya sekolah tidak dibuka setidaknya sampai bulan Desember 2020.

IDAI menganjurkan agar kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan melalui skema pembelajaran jarak jauh (PJJ) baik secara dalam jaringan maupun luar jaringan.

Pembukaan kembali sekolah-sekolah, lanjut anjuran IDAI, dapat dipertimbangkan jika jumlah kasus COVID-19 telah menurun.

Baca Juga: Kadinkes Sinjai Pensiun, Ini Sederet Prestasi yang Pernah Ditorehkan

Berikut lima anjuran IDAI tentang kegiatan belajar mengajar di masa pandemi Covid-19:

1. IDAI mendukung dan mengapresiasi kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjadikan rumah sebagai sekolah dan melibatkan peran aktif siswa, guru dan orang tua dalam proses belajar mengajar.

BACA SELANJUTNYA

2. IDAI menganjurkan agar kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan melalui skema pembelajaran jarak jauh (PJJ) baik secara dalam jaringan maupun luar jaringan, menggunakan modul belajar dari rumah yang sudah disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

3. Anjuran melanjutkan PJJ ini akan dievaluasi secara berkala mengikuti perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia. Dengan mempertimbangkan antisipasi lonjakan kasus kedua, sebaiknya sekolah tidak dibuka setidaknya sampai bulan Desember 2020. Pembukaan kembali sekolah-sekolah dapat dipertimbangkan jika jumlah kasus COVID-19 telah menurun.

4. Apabila sudah memenuhi syarat epidemiologi untuk kembali membuka sekolah, maka IDAI mengimbau agar semua pihak dapat bekerja sama dengan cabang-cabang IDAI sesuai dengan area yang sudah memenuhi syarat pembukaan. Perencanaan meliputi kontrol epidemi, kesiapan sistem layanan kesehatan dan sistem surveilans kesehatan untuk mendeteksi kasus baru dan pelacakan epidemiologi.

5. Untuk keperluan ekstrapolasi data secara akurat maka IDAI menyarankan agar pemerintah dan pihak swasta melakukan pemeriksaan rt-PCR secara masif (30 kali lipat dari jumlah kasus konfirmasi COVID-19) termasuk juga pada kelompok usia anak.

Sebagai lanjutan dari anjuran tersebut, IDAI mengatakan, akan terus melakukan pemantauan situasi langsung melalui cabang-cabang IDAI dan akan terus melakukan kajian dan memberikan rekomendasi sesuai perkembangan situasi terkini.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai Andi Jefrianto Asapa, mengatakan bahwa meski ada wacana bulan Juli tahun ini ajaran baru dimulai namun pihaknya belum mendapatkan informasi pasti dari Kemendikbud RI.

Baca Juga: Tiba di Sinjai, Pasien Sembuh Corona Diberi Sertifikat

Namun jika bulan Juli mendatang akan diterapkan sebagai tahun ajaran baru, pihaknya sudah siap untuk kembali mengaktifkan proses belajar di sekolah.

Hal itu juga didukung dengan menyiapkan pedoman protokol kesehatan yang harus diterapkan di sekolah pada New normal terutama sekolah TK hingga SMP yang berada dalam ruang lingkup Pemkab Sinjai.

Baca Juga: IRT Selingkuh 2 Pria Sekaligus, Ngakunya Tak Puas dengan Suami

“Kami sudah membuat yang namanya pra sekolah yaitu dimana kita akan lakukan sterilisasi dengan penyemprotan cairan disinfektan di seluruh sekolah, sekolah wajib mempersiapkan tempat cuci tangan dan handsanitizer dan setiap sekolah menyiapkan masker bagi peserta didiknya,” ujarnya saat ditemui di Ruang Kerjanya, Jumat (29/5/2020) (Redaksi)

Editor/Andis

Iklan