KABARSINJAI.COM, Sinjai, – Sejumlah harga kebutuhan pokok di Pasar Sentral Sinjai mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Salah satunya, harga gula pasir yang melonjak tajam.
Kepala Seksi Pengawasan dan Penyaluran Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM Sinjai, Burhanuddin, tak menapik kenaikan harga gula pasir tersebut.
Menurut Burhanuddin, pemicu kenaikan harga gula pasir karena tidak seimbangnya pasokan dibanding permintaan, dalam artian kurangnya stok dari distributor sedangkan permintaan pasar atau konsumen meningkat.
“Jadi ini memang sudah menjadi isu nasional, di Kabupaten Bone saja yang jelas ada pabrik gulanya malah juga menipis. Diperkirakan masih akan berlanjut”, ujarnya.
Baca Juga: Wow, Seribu Lebih Anak di Sinjai Alami Gangguan Mata, Ini Pemicunya
Meski demikian, Burhanuddin berharap masyarakat bersabar sebab langkah antisipasi dari kenaikan harga gula pasir diupayakan baik dari pemerintah Pusat maupun pemkab Sinjai.
Tidak hanya gula pasir, kata dia saat ini kenaikan harga bawang putih masih berlangsung. Harga saat ini dikisaran Rp50 ribu per kilogram.
“Ini juga bawang putih masih tinggi karena memang kita impor bahkan 80 persen dari China. Pemicunya dikhawatirkan akibat virus corona juga apalagi Indonesia sudah perketat barang impor, termasuk salah satunya gula pasir”, jelasnya.
Sementara itu, Rohani salah satu pedagang di Pasar Sentral Sinjai menuturkan harga satu karung gula dari distributor dikisaran Rp840 ribu lebih. Harga itu jauh lebih tinggi dari harga sebelumnya yang hanya Rp600 ribu lebih per karungnya.
Kondisi tersebut memaksa dirinya mengaku harus menjual di atas harga sebelumnya yang hanya dikisaran Rp12-13 ribu.
Baca Juga: Belum Puas, Pol PP dan Perindag Sinjai Turun Lagi Tertibkan Lapak di Pasar
“Kalau kita jual dulu hanya dikisaran Rp12-13 ribu sekarang harganya tembus dikisaran 15-17 ribu rupiah per liter”, katanya saat ditemui.
Di katakan, kenaikan harga gula pasir di Bumi Panrita Kitta sudah berlangsung selama dua pekan lamanya.
Ia berharap kenaikan harga ini tidak berlangsung lama sebab tidak lama lagi akan memasuki bulan Ramadan yang biasanya permintaan kebutuhan gula pasir meningkat hingga 50 persen. (Adv/Ay)
Editor/Andis