KABARSINJAI.COM, Jeneponto – Tiga dari puluhan warga Desa Garonggong, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), tewas setelah terjangkit penyakit misterius. Laporan yang diterima Pemkab Jeneponto, penyakit misterius ini mulai menjangkit warga sejak April 2019.
Mulanya ada 25 warga yang dirawat di Puskesmas Buludoang. Para warga yang dirawat mengalami demam, sakit perut, dan nyeri sendi. Namun beberapa dugaan penyakit, seperti chikungunya dan zika, menunjukkan hasil negatif pada sampel.
“Warga kami yang kena penyakit ada puluhan orang dan dari data kami ada 3 yang meninggal,” kata Sekretaris Daerah Jeneponto Syafruddin Nurdin saat dihubungi wartawan, Senin (6/5/2019).
“Chikungunya, zika, hasil lab juga negatif, begitu juga leptospirosis hasil lab juga negatif. Jadi disarankan untuk melakukan pemeriksaan PCR (polymerase chain reaction),” imbuhnya.
Penyakit misterius ini membuat tim Dinas Kesehatan Jeneponto kebingungan. Hasil pemeriksaan warga yang terjangkit juga negatif penyakit malaria.
“Beberapa hari kemudian, kita dari Dinkes melakukan pemeriksaan. Ditengarai malaria, tapi hasil pemeriksaan negatif. Juga dari mikroskopik itu juga negatif. DBD juga bukan, ini misterius sekali,” ujar Kabid P2 Dinas Kesehatan Jeneponto Susanti Andi Mansyur.
Pemprov Sulsel juga ikut turun tangan menyelidiki kasus penyakit misterius ini. Menurut Plt Kadis Kesehatan Provinsi Sulsel Bachtiar Baso, hasil diagnosis penyakit misterius ini mirip tifus.
“Tim Gerak Cepat sudah konfirmasi, bertemu Kepala Desa Jeneponto. Karena pasien ini dekat dengan RS di Takalar daripada RS di Jeneponto, dirujuk ke Takalar. Dirujuk di Takalar ada yang meninggal tiga orang. Di RS didiagnosis ini ada gejala typhoid atau tifus,” terang Bachtiar.
Setelah menyatakan mirip tifus, tim dokter di RS Takalar memberikan penanganan medis. Hasilnya, terdapat beberapa warga yang sembuh. |
“Ada beberapa orang ditangani seperti tifus yang sembuh. Yang sembuh itu pulang. Memang massal, banyak, sekitar 60 orang… isunya mereka mau pindah karena penyakit aneh,” sebut Bachtiar.
Namun penyakit mirip tifus ini masih dugaan awal dari tim RS Takalar dan Dinkes Sulsel. Pasalnya, setelah diperiksa, penyakit tersebut negatif tifus.
“Ya mudah-mudahan itu (tifus) karena yang meninggal tiga itu didiagnosis tifus. Karena yang lain kita periksa yang lain negatif semua, termasuk tifus diperiksa negatif. Setelah digunakan laboratorium Kemenkes, tes Widal–nya positif, kalau Widal positif, kemungkinan tifus,” jelas Bachtiar. (Sumber detiknews.com)
Editor / Bahar