Salah satu lahan pertanian Warga yang terdampak cuaca ekstrem. (Ist)
KABARSINJAI.COM, - Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Sinjai beberapa hari terakhir tidak hanya memporak-porandakan permukiman, tetapi juga menimbulkan kerugian besar bagi sektor pertanian.
Setidaknya 312 hektare sawah di 8 kecamatan terendam banjir dan terkena dampak longsor. Meski tidak diprediksi akan gagal panen total, namun kekhawatiran petani meningkat tajam.
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Sinjai tidak tinggal diam. Kepala DTPHP Sinjai, H. Kamaruddin, menyampaikan bahwa pihaknya segera mengusulkan bantuan untuk para petani terdampak, baik ke Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat.
“Pendataan kerusakan oleh petugas POPT masih berlangsung. Setelah rampung, kami langsung laporkan ke Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian Sulsel,” jelas Kamaruddin dari ruang kerjanya, Selasa (8/7/2025).
Langkah cepat ini diambil guna meminimalkan potensi kerugian dan memastikan ketahanan pangan lokal tetap terjaga di tengah cuaca ekstrem yang makin sulit diprediksi.
Tak hanya bantuan, DTPHP juga akan terus mendampingi petani dalam menghadapi situasi pasca bencana dan mengarahkan pada strategi adaptasi yang lebih tahan terhadap perubahan iklim.
Sebelumnya cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Sinjai beberapa hari yang lalu mengakibatkan sejumlah peristiwa, mulai dari banjir hingga tanah longsor. (*)