Iklan



Iklan

,

Menu Utama

Iklan

PGI Kecam Aksi Anarkis Penolakan Hasil Pilpres 2019

, Rabu, Mei 22, 2019 WIB Last Updated 2025-03-17T05:54:48Z

IBC, JAKARTA – Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja si Indonesia (MPH-PGI) menyikapi peristiwa anarkis pada aksi penolakan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 pada 22 Mei 2019.

“Mengecam kejadian tersebut yang menimbulkan kerusuhan dan mengganggu rasa aman masyarakat. Aksi yang dijanjikan merupakan aksi damai tidak terjadi; bahkan telah menimbulkan korban jiwa.” tegas Humas PGI Irma Riana Simanjuntak melalui siaran persnya yang diterima Redaksi Indonesia Berita di Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Irma mengingatkan kepada semua pihak agar hasil Pemilihan Presiden dengan tuduhan kecurangan diselesaikan dengan mekanisme hukum yang telah disepakati.

“Agar semua pihak yang menilai hasil Pemilihan Presiden dengan tuduhan kecurangan diselesaikan dengan mekanisme hukum yang telah disepakati.” pesannya.

Baca juga :

Selanjutnya Irma menyampaikan dukacita mendalam atas jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Ia berharap agar dilakukan penyidikan secara profesional dan tidak tergesa-gesa menuduh aparat sebagai pelaku.

“Dalam SOP pada tahap ini, jelas bahwa polisi tidak dipersenjatai dengan peluru tajam. Kami menghargai dan mendukung kerja keras semua pihak khususnya TNI/POLRI dalam menjamin keselamatan dan kedamaian dalam masyarakat.” tuturnya.

Lebih lanjut Irma meminta semua pihak agar menghentikan penyebaran postingan yang berisi tindakan-tindakan anarkis baik dalam bentuk video maupun foto melalui berbagai media.

“Hal ini dapat menimbulkan kecemasan dan ketegangan dalam masyarakat.” pintanya..

Baca juga :

Dirinya menegaskan kepada pihak televisi diminta agar lebih selektif dan obyektif dalam menayangkan siaran langsung agar masyarakat tidak terprovokasi. Irma menyampaikan peran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akan sangat membantu melakukan pemantauan terhadap konten siaran televisi dan memberikan sanksi kepada televisi bila ada yang melanggar kode etik penyiaran sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

“Kami mendoriong media dan masyarakat diminta untuk memviralkan pesan-pesan yang membawa damai dan ketenangan bagi persatuan bangsa.” tegasnya..

Terakhir Irma mengajak agar semua pihak mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

“Mari kita berupaya bersama untuk mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.” tutupnya dengan ajakan.

Penulis : Debora

Editor : YES

Berita ini telah tayang di Situs Berita INDONESIA BERITA

Iklan